Selasa, 26 Juli 2011

Being Mrs....

Sudah 4 hari saya berubah status dari Miss menjadi Mrs, alias dari nona menjadi nyonya. Sungguh..., sampai sekarang saya nyaris seperti bermimpi telah menanggalkan status nona. Pekerjaan nyaris membuat saya lupa dengan urusan berumah tangga, bahkan saya sempat bercita-cita tetap sendiri sampai tua, sebuah buah pikiran yang kata teman2 "Gila".
Tapi, sekarang saya sudah mengkandaskan cita-cita itu, ternyata menjadi Nyonya tidak seribet atau sesulit yang saya bayangkan.
Ternyata juga, sulit atau tidaknya hidup dalam rumah tangga sangat tergantung pada diri sendiri dan pasangan kita. Penerimaan atas segala sesuatu yang dimiliki pasangan adalah kata kunci pertama yang saya tau untuk menuju keberhasilan dalam berumah tangga, entah itu penerimaan atas kekurangan, juga penerimaan atas kelebihan yang dimiliki.
Karena baru 4 hari, maka cuma kata kunci ini yang saya ketahui, moga2 nanti makin banyak kata kunci yang saya temukan seiring perjalanan hidup rumah tangga yang saya jalani. Amin

Sabtu, 20 Februari 2010

Seminar Pertamaku

Seminggu lagi aku akan mengikuti kegiatan seminar. Namun bukan seminar seperti biasanya yang ku ikuti, karena kali ini jadi pembicara bukan peserta. Awalnya, jujur sempat takut menerima tawaran menjadi pembicara seminar. Tapi karena dibilang panitia bahwa ini hanya seminar untuk peserta MGMP IPS di HSU, jadi berani menerima, ternyata belakangan rencananya berubah menjadi seminar terbuka yang diikuti oleh lebih dari 250 orang peserta. Sudah terlanjur, tidak bisa mundur lagi.
Begitulah, semakin mendekati hari H, tanggal 28 Pebruari nanti, aku semakin deg-deg an. Terbayang akan dipandang oleh lebih dari 250 pasang mata, belum lagi rasa takut kalau-kalau peserta merasa tidak puas dengan apa yang disampaikan, rasanya begitu menakutkan memikirkan semua hal itu. Pengalamanku menjadi narasumber hanya dihadiri oleh kurang dari 100 orang, jadi terpikir apa sanggup dengan peserta lebih dari 250 orang?.
Pada akhirnya, kalau terus dipikirkan membuat aku tambah nervous, jadi ku putuskan untuk menyudahi saja. Apa yang terjadi, terjadilah. Dan aku kembali harus menekankan dalam hati moto hidup " you don't have to be the best in everything, but you have do the best for everything".

Selasa, 10 November 2009

Twilight

Saya lagi demam twilight, memang agak telat. Dulu pernah lihat bukunya di pajang di Gramedia DM, tapi waktu itu tidak sempat dilirik isinya. tapi sekarang, tepatnya sejak 3 minggu lalu, salah satu teman memberikan copy bukunya dalam bentuk adobe reader, dan setelah saya baca isinya asyik. Ternyata twilight berkisah tentang kehidupan Vampir. Andai tau sejak dulu, pastilah sudah lama saya baca.
Terus terang, buku-buku fiksi dengan tema vampir sangat menarik bagi saya untuk dibaca. Begitu juga dengan filmnya, apalagi jika vampirnya modern seperti dalam film twilight, membuat saya tambah semangat untuk membacanya. Kadang-kadang saya punya pikiran gila untuk bisa berubah menjadi vampir, dan setiap saat kapanpun mau, dapat mengeluarkan taring, mungkin keren kali ya. Trus setiap malam bisa keluyuran kemana-mana, gak perlu takut ada orang jahat , selain itu bisa sekalian ronda juga he..he..he..Tapi itu jelas tidak mungkin!!

Senin, 19 Oktober 2009

Mengapa susah??

Beberapa hari yang lalu, skul saya mengadakan kegiatan in house training penyusunan dan revisi KTSP serta penyusunan perangkat pembelajaran. saya kebagian tugas menyampaikan tentang KKM dan Model-model pembelajaran. Ternyata, saya grogi berat saat harus menjadi narasumber di sekolah sendiri. Mengapa ya? padahal biasanya kalao di tempat lain atau di sekolah lain, saya gak punya masalah dengan grogi. Mungkin semua terjadi karena orang-orang yang berada dihadapan saya adalah orang-orang yang mengenal betul kepribadian dan tingkah polah saya sehari-hari, dalam artian, mereka mungkin pernah liat saya lagi kesal, sedih, marah, jengkel, dan ekspresi jelek lainnya.

Jumat, 01 Mei 2009

Hardiknas

Selamat Hari Pendidikan Nasional 2009 saya ucapkan kepada siapa saja yang merayakannya. Memperingati Hardiknas tidak cukup hanya dengan mengikuti upacara dan mendengarkan kata sambutan yang dibacakan pembina upacara, namun lebih dari itu mengajak orang-orang yang berkecipung di dunia pendidikan agar lebih termotivasi lagi untuk meningkatkan mutu pendidikan sehingga apa yang diamanatkan UUD 1945 dan UU Sisdiknas dapat diwujudkan. Salam!!

Jumat, 29 Agustus 2008

Lagi malas...

Sudah lebih seminggu saya tidak mengisi blog. kalau ditanya mengapa? saya punya satu jawaban singkat , "lagi malas!!". Entahlah, penyakit malas sedang tinggal dan menetap lumayan lama. Sebenarnya banyak yang ingin di tulis, tapi malas sekali pergi ke warnet. Baru hari ini saya menyempatkan diri mampir ke warnet langganan di sebelah cafe book Banjarbaru.
Sebenarnya kalau mau di lacak lagi mengapa saya malas, karena saya lagi keranjingan main game luxor. gara-gara salah satu teman saya yang berbaik hati mengcopykan permainan itu di komputer, jadinya setiap ada kesempatan saya selalu main game. Kalau sudah main, saya malas melakukan hal lain, termasuk mengisi blog. Tapi setelah satu minggu, saya mulai bosan juga, apalagi mata mulai perih karena kelamaan di muka komputer lihat bola-bola yang berwarna warni.
Pokoknya saya kapok minta copikan game baru, bikin semua jadwal kegiatan saya berantakan, bikin saya jadi ketagihan, dan bikin saya jadi sakit mata.

Senin, 18 Agustus 2008

Upacara 17-an

Kemaren, bangsa kita memperingati HUT RI yang ke-63 tahun. kebetulan tahun ini tanggal 17 berkenaan dengan hari minggu. Seperti biasa, sebagai PNS di Kec. Karang Intan saya diwajibkan mengikuti upacara di lapangan yang inpekstur upacaranya Bapak Camat Karang Intan.
Ternyata dari pagi hujan turun lumayan deras, dengan menggunakan payung saya membulatkan tekad untuk turun upacara. Dengan baju korpri pinjaman saya menempuh jarak nyaris 30 km ke Karang Intan. Sampai di sana ternyata upacara juga belum mulai, padahal di undangan tertulis jam 9 pagi. Maklum, ternyata tempat itu juga dapat jatah guyuran air hujan. Akhirnya upacara baru dimulai jam 10.30.
Tahun lalu saya gak bisa ikut upacara 17-an di tempat ini karena lagi mengikuti diklat. Tahun ini, saya bertekad tidak mau kalah dengan undangan para veteran pejuang yang sudah ujur namun masih bersemangat mengikuti jalannya upacara. Ada yang beda kali ini, biasanya yang membacakan teks proklamasi adalah Pegawai kecamatan, kali ini salah satu veteran yang membacakan teks proklamasi. dengan suara tetap lantang namun agak bergetar (suara orang tua), beliau membacakan proklamasi.
Saya merasakan ada yang lain saat beliau membacakan teks proklamasi, sungguh saya merasa terharu dan menghayati penuh isi teks yang dibacakan, saya membayangkan seakan-akan berada di Jakarta 63 tahun yang silam. Saya makin menghargai kemerdekaan yang diberikan Allah melalui perjuangan pahlawan. Rasanya tidak sia-sia saya menempuh perjalanan jauh, mengorbankan hari libur dan melawan terpaan hujan untuk ikut upacara 17-an. MERDEKA!!